SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN
Mata Kuliyah : Kesehatan Reproduksi
Kode mata
kuliyah : Bd.307
Jumlah SKS : 2 SKS
Pokok bahasan :
Kesehatan reproduksi pada wanita
Sub pokok
bahasan : 1 Penjelasan tentang kesehatan reproduksi pada
wanita
2 Macam-macam penyakit pada wanita
3
Penanganan penyakit kesehatan reproduksi wanita
4 Pengaruh kebersihan tentang kesehatan
reproduksi
Sasaran : Mahasiswa
D3 kebidanan semester 1
Pertemuan ke : III
Hari/tanggal : 19 januari 2012
Dosen : Tina Masrifah,Amd.Keb
I.Tujuan
Pembelajaran
1. Tujuan pembelajaran umum
Setelah
mempelajari pokok bahasan ini di harapkan mahasiswa mengetahui dan melaksanakan
asuhan kebidanan tentang kesehatan reproduksi wanita pada dirinya sendiri dan nantinya pada waktu kerja.
2. Tujuan pembelajaran khusus
Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini di harapkan
mahasiswa dapat :
1.Menjelaskan
pengertian kesehatan reproduksi pada
wanita
2. Menjelaskan
macam-macam penyakit pada wanita
3. Menjelaskan penanganan penyakit kesehatan
reproduksi wanita
4. Menjelaskan pengaruh kebersihan tentang
kesehatan reproduksi
II. Metode Pembelajaran
Metode yang di gunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran ini adalah ceramah dan tanya jawab
III.Media
dan Alat
Media dan alat yang di
gunakan adalah :
1.
Komputer dan LCD
2.
White
board dan Spiol
3.
Sound
System
4.
Power
point
A.
Struktur
bahan mencangkup :
1.Menjelaskan
pengertian kesehatan reproduksi pada
wanita
2. Menjelaskan
macam-macam penyakit pada wanita
3. Menjelaskan penanganan penyakit kesehatan
reproduksi wanita
B.
Ringkasan
Materi Terlampir
Tahap
Kegiatan
|
Estimasi
Waktu
|
Uraian aktivitas Pengajar
|
Uraian Kegiatan Mahasiswa
|
Metode
|
Alat/media
|
Pendahuluan
|
10 ment
|
1.Pembukaan
o
Salam
dan tegur sapa
o
Pre
test lisan materi minggu sebelumnya
o
Menjelaskan
pentingnya mengetahui materi/pokok bahasan
tentang pengertian kesehatan reproduksi pada wanita
|
o
Menjawab
salam dan memperhatikan dengan seksama
o
Mengajukan
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
|
o
Ceramah
o
Tanya
jawab
|
o
LCD
ProyektoR
o
Absensi
o
Hand
out
|
Penyajian
|
80ment
|
A. Menjelaskan tentang pengertian kesehatan reproduksi
B. . Menjelaskan macam-macam penyakit pada wanita
C. Menjelaskan penanganan penyakit
kesehatan reproduksi wanita
|
-Mahasiswa mendengarkan
apa yang disampaikan oleh dosen
-Mahasiswa mengajukan
pertanyaan materi yang belum jelas
-Mahasiswa menjawab
pertanyaan yang diberikan dosen
|
-Ceramah
-Tanya jawab
|
-White board
-Spidol
-LCD
- Power point
|
Penutup
|
10 ment
|
ØMemberi
kesempatan bertanya kepada mahasiswa
ØMemberi
jawaban atas pertanyaan yang diajukan mahasiswa
ØMenyimpulkan
materi yang telah di berikan
ØMemberi
post tes
ØMemberikan
tugas membuat limfed tentang kesehatan reproduksi
|
Ø Mendengarkan
Ø Memperhatikan penjelasan dari dosen
Ø Bertanya dan menjawab pertanyaan dari
dosen
|
Ø Tanya jawab
|
Ø Ceramah
Ø Tanya jawab
|
IV. Evaluasi
Evaluasi yang di berikan pada akkir perkuliahan
Bentuk : Tanya jawab
Alat evaluasi : Soal Terlampir
V. Referensi
1.
Djuanda,ardhi.1999.Ilmu Penyakit kulit&kelamin.Jakarta.FKUI
2. Manuaba,Ida bagus.1998.Ilmu kebidanan,Penyakit
kandungan&KB untuk pendidikan
bidan.Jakarta.EGC
3. Manuaba,Ida
bagus.1999.Memehami Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta.ARCAN
4. Wiknjosatro,hanafi.2005.Ilmu
Kandungan.Jakarta.Yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo
5. Wiknjosatro,hanafi.2005.Ilmu
Kebidanan.Jakarta.Yayasan bina pustaka Sarwono Prawirohardjo
KESEHATAN REPRODUKSI PADA WANITA
Pengertian :
“Keadaan sejahtera
fisik,mental,dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya.
“Keadaan sehat jasmani,psikologis, dan sosial yang
berhubungan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi.
Tujuan dari kesehatan reproduksi yaitu:
1.
Kemandirian
wanita,peran dan fungsi reproduksinya
2.
Tanggung
jawab sosial wanita,kapan hamil.jarak kehamilan,jumlah anak
3.
Tanggung
jawab sosial laki-laki
4.
Dukungan
pria dalam membuat keputusan, mencari informasi
dan pelayanan yang memenuhi kebutuhan kespro
Sasaran utama dari kesehatan
reproduksi
1.
Pria
dan wanita usia subur
2.
Remaja
putra dan putri belum menikah
3.
Kelompok
resiko yaitu pekerja seks,masyarakat keluarga pra sejahtera
Faktor-faktor yang mempengaruhi dari masalah kesehatan reproduksi antara lain:
1.
Sosial
ekonomi
Disini sangat
berpengaruh sangat penting karena faktor dari sosial ekonomi ini
berkaitan dengan kesehatan reproduksi yaitu dimana para wanita yabg sosial
ekonominya rendah maka kesehatan reproduksinya terganggu,karena terbatasnya
biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya.
2.
Budaya
Secara sosial hubungan seks baru diperbolehkan
bila telah terikat dalam perkawinan. Di tengah masyarrakat Indonesia yang
berdasarkan Pancasila, belum dapat i terima kehamilan tanpa status perkawinan
yang resmi, atau hidup bersama tanpa menikah. Menghadapi gerakan Keluarga
Berencana di anjurkan untuk menikah pada usia
yang relatif dewasa ( 20-25 tahun ) sehingga di perlukan waktu panjang
mencapai umur itu.
Menghadapi penundaan perkawinan, ini para remaja
memerlukan penyaluraniri sehingga terhindar dari berbagai aspek hubungan seks
yang dilakukan secara sembrono.Hubungan seks yang bebas sudah tentu akan menimbulkan akibat yang
tidak di inginkan yaitu kehamilan yang belum di kehendaki,penyakit hubungan
seks dan penyakit radang panggul, akhirnya terjadi kemandulan atau kehamilan
ektopik.Dalam situasi masa pancaroba dan menunggu sampai usia kawin inilah
peranan orang tua sangat penting mengarahkan remaja menuju tingkah laku yang
positif dan terutama dalam pendidikan, sehingga dapat mencapai sasaran belajar
yang di kehendaki. Di samping itu tingkah laku orang tua pun tidak kalah
pentingnya menjadi contoh dan menjadi panutan remaja dalam bertingkah laku.
Mendampingi remaja saat ini sangat penting sehingga tercapai cita-cita dan
tidak merugikan masa depan yang lebih baik. Pendidikan seks sangat diperlukan,
sehingga terdapat pengertian yang benar tentang berbagai masalah hubungan
seksual.
3.
Lingkungan
sangat berpengaruh penting dari masalah kesehatan reproduksi karena remaja
lebih rentan akan pengaruh dari luar dan lingkungan sekitar,dari itu perlunya
para anak-anak yang menginjak remaja untuk pendidikan /pengetahuan agama di
tingkatkan dan perlunya pendidikan di sekolah dan perhatian kasih sayank dari
orang tuanya.
4.
Psikologi
remaja diantaranya dari masalah kesehatan reproduksi ini karena tingkat
keingintahuan dari remaja tinggi.
5.
Biologi
Kebutuhan biologi para remaja wanita dan laki-laki
semakin bertambah karena bertambahnya umur,bertambahnya pengetahuan dan tingkat
keingintahuannya tinggi.Dari maka itu di sini pentingnya para orang tua untuk
membimbing dan memberi pengarahan para anak-anaknya.
Hak –hak reproduksi
1.
Hak
untuk hidup sebagai mana manusia baik laki-laki dan wanita
2.
Hak
untuk menikah bila mereka sudah menginjak dewasa
3.
Hak
hamil dan Hak tidak hamil karena menurut pasangan belum siap / sudah siap untuk
hamil /tidak hamil
4.
Hak
seksualitas
5.
Hak
menggunakan kontrasepsi
6.
Hak
terbebas dari PMS
7.
Hak
mendapatkan informasi dan pelayanan yang berkualitas
Macam-macam penyakit dan penangananya kesehatan reproduksi
1.Kelainan haid
2.Keputihan/flour
albus
3.
PMS
4.ISK
1.
Kelainan haid/gangguan haid
Terjadinya menstruasi/haid merupakan perpaduan
antara kesehatan alat genetalia dan rangsangan hormonal yang komplek berasal
dari mata rantai aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium.Oleh karena itu,gangguan
haid dan gangguan siklus haid dapat terjadi dari kelainan kedua faktor
tersebut.
Beberapa bentuk kelainan haid dan siklus haid masa
reproduksi aktif sbb:
1.
Kelainan
tentang banyak dan lama perdarahan
·
Hipermenorea(menoragia)
·
Hipomenorea
2.
Kelainan
siklus haid
·
Polimenorea
·
Oligomenorea
·
Amenorea
3.
Perdarahan
di luar haid
·
Metroragia
4.
Gangguan
lain yang ada hubungannya dengan haid
·
Ketegangan
pra-haid ( premenstrual tension )
·
Mastalgia
·
Rasa
nyeri pada ovulasi(Mittelschmer)
·
Dismenorea
Hipermenorea ( Menoragia )
Jadwal
siklus haid tetap,tetapi kelainan terletak pada jumlah perdarahan lebih banyak
dan dapat di sertai gumpalan darah dan lamanya perdarahan lebih dari 8
hari.Terjadinya hipermenorea berkaitan dengan kelainan pada rahim yaitu Mioma
uteri,Polip endometrium dan gangguan pelepasan endometrium.
Penanganan dengan masalah di atas dapat melakukan
tindakan di antaranya :
·
Memberikan
pengobatan egometrin/suntikan
·
KIEM
agar melanjutkan pemeriksaan
·
Melakukan
konsultasi ke dokter puskesmas,merujuk penderita ke dokter ahli
kandungan,merujuk penderita ke rumah sakit.
Hipomenorea
Siklus
menstruasi tetap,tetapi lama perdarahan memendek kurang dari 3hari.Hipomenorea
dapat di sebabkan kesuburan endometrium
kurang karena keadaan gizi penderita yang rendah,penyakit menahun,dan gangguan
hormonal. Menghadapi ke adaan demikian .Kita sebagai tenaga kesehatan dapat
melakukan konsultasi ke puskesmas atau merujuk ke dokter kandungan.
Polimenorea
Terdapat
siklus menstruasi yang memendek dari biasanya yaitu kurang dari 21
hari,sedangkan jumlah perdarahan relatif tetap.Polimenorea merupakan gangguan
hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi,dengan umur korpus luteum
memendek,sehingga siklus menstruasi pun menjadi lebih pendek.
Oligomenorea
Siklus
menstruasi memanjang lebih dari 35 hari,sedangkan jumlah perdarahan tetap sama.Oligomenorea
isebabkan oleh gangguan hormonal.Bila oligomenoreaberkelanjutan selama 3 bulan
berturut-turut disebutkan amenorea. Perdarahan pada oligomenore biasanya
berkurang.
Oligomenore
dan amenorea sering kali mempunyai dasar yang sama, perbedaannya terletak dalam
tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tiak terganggu,dan
fertilitas cukup baik.Siklus haid biasanya juga ovulatoar dengan masa prolifera
lebih panjang dari biasa.
Amenorea
Keadaan
tidak datangnya haid selama 3 bulan berturut-turut.
Terdapat 2 bentuk amenorea:
1.
Amenorea
primer : bila tidak datang bulan sejak bayi sampai mencapai umur 18 tahun/lebih
2.
Amenorea
sekunder : pernah mendapatkan haid tetapi berhenti berturut-turut selama 3
bulan.
Penyebab amenorea cukup yang banyak berkaitan
dengan:
1.
Keadaan
Fisiologi
·
Sebelum
menarche
·
Hamil
dan laktasi amenorea
·
Menopause
2.
Gangguan
pada ajsis hipotalamus-hipofisis-ovarium pada:
·
Ovarium
·
Hipofisis
·
Hipotalamus
3.
Kelainan
kongenital
4.
Gangguan
sistem hormonal
Menstruasi
merupakan hasil kerja sama kelenjar endokrin yang kompleks.Karena itu bila
terjadi gangguan sistem hormonal apat terjadi amenorea
Dalam menghadapi keadaan amenorea ,kecuali
fisiologis,sebaiknya bidan melakukan konsultasi dan merujuk penderita sehingga
mendapat pemeriksaan dan pengobatan yang adekuat.
Metroragia
Metroragia
adalah mperdarahan dari vagina pada seseorang wanita tanpa ada hubungan dengan
suatu siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi pada pertengahan siklus sebagai
suatu spotting dan dapat lebih di yakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh.
Penyebabnya adalah kelainan organik( polip endometrium, karsinoma endometrium,
karsinoma serviks ) ,kelainan fungsional serta penggunaan estrogen eksogen.
Ketegangan premenstruasi
Terjadi
sekitar beberapa hari sebelum bahkan
sempai saat menstruasi berlangsung.Gejala ini di jumpai pada wanita sekitar
umur 30 sampai 45 tahun.Penyebab yang jelas tidak di ketahui tetapi terdapat
dugaan bahwa ketidak seimbangan antara estrogen dan progesteron.Bahwa lebih
dominan “estrogen” dan kekurangan
produksi progesteron.
Gejala
kliniknya:
·
Gangguan
emosional (mudah tersinggung)
·
Sukar
tidur,gelisah,sakit kepala
·
Perut
kembung,mual sampai muntah
·
Payudara
terasa tegang dan sakit
·
Pada
kasus yang lebih berat sering merasa tertekan.
Pada kasus di atas penanganannya ,bidan
sebaiknya berkonsultasi ke puskesmas,dokter ahli,atau rumah sakituntuk
mendapatkan penanganan yang lebih sempurna.Kepada wanita diberikan KIEM untuk siap melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Mastalgia
Rasa tegang dan nyeri pada payudara
menjelang haid disebut mastalgia.Mastalgia disebabkan dominasi hormon estrogen,sehingga terjadi retensi air dan
garam disertai hiperemia di daerah payudara.Segera setelah menstruasi mastalgia
menghilang engan sendirinya.
Dismenorea
Merupakan rasa nyeri saat menstruasi yang mengganggu kehiupan
sehari-Hari wanita dan mendorong penderita untuk melakukan pemeriksaan atau
konsultasi ke dokter,puskesmas,atau datang k bidan. Walaupun frekuensi
dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini di kenal sudah lama,namun sampai
sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan.
Oleh karena hampir semua wanita mengalami
rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama haid dan sering kali rasa
mual maka istilah dismenorea hanya di pakai jika nyeri haid emikian hebatnya,
sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara
hidupnya sehari-hari untuk beberapa jam/beberapa hari
Ada
2 macam dismenorea:
1.
Dismenorea
primer : Tiak terdapat kelainan organ di
mana rahim dalam batas normal
2.
Dismenorea
sekunder : Bila terdapat kelainan
organik seperti mioma , polip endometrial dan endometriosis.
Gejala
klinis dismenorea adalah :
·
Nyeri
abdomen bagian bawah
·
Menjalar
ke daerah pinggang dan paha
·
Disertai
keluhan mual,muntah,sakit kepala,diare,mudah tersinggung
Dalam masalah ini bidan sebaiknya
melakukan konsultasi ke puskesmas,dokter ahli,dan rumah sakit.
Mittelschmerz dan perdarahan ovulasi
Dengan kesibukan wanita jarang merasakan
rasa nyeri saat ovulasi (pelepasan ovum) yang dapat berlangsung beberapa jam sampai beberapa
hari,pada pertengahan siklus menstruasi.Rasa nyeri dapat disertai/ tidak
tersedia dengan perdarahan kadang-kadang sangat sedikit berupa getah berwarna
coklat,sedang pada kasus lain dapat merupakan perdarahan seperti haid
biasa.Diagnosis di buat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa
nyerinya tidak mengejang,tidak menjalar dan tidak disertai mual muntah.Penanganan
umumnya terdiri atas penerangan pada wanita yang bersangkutan.
2. Keputihan/flour
albus
Keputihan (leukore atau flour albus) adalah cairan
yang keluar dari vagina.Dalam keadaan biasa, cairan ini tidak sampai keluar,
namun belum tentu bersifat patologis.Pengertian lain:
ü Setiap cairan yang keluar dari vagina
selain darah,dapat berupa sekret,transudasi,atau eksudat dari organ atau lesi
di saluran genital.
ü Cairan normal vagina yang berlebihan, jadi
hanya meliputi sekresi dan transudasi yang berlebihan tidak termasuk eksudat.
Sedangkan di katakan Keputihan Patologis ialah, merupakan keputihan yang tidak
normal yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing pada vagina
atau karena keganasan. Infeksi bisa sebagai akibat dari virus, bakteri, jamur,
dan parasit bersel satu Trichomonas vaginalis. Dapat pula disebabkan
oleh iritasi karena berbagai sebab seperti iritasi akibat bahan pembersih
vagina, iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat
kontrasepsi. Infeksi virus, bakteri, dan parasit bersel satu umumnya didapatkan
saat melakukan aktivitas seksual.
Keputihan ini berupa cairan berwarna kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya banyak bahkan bisa
sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau
busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut
vagina. Keputihan jenis ini harus diwaspadai mengingat dapat menjadi
salah satu indikasi gejala adanya kanker leher rahim. Oleh karena itu,
keputihan patologis harus dicari penyebabnya dan diobati secara adekuat sejak
dini.
Banyak sekali hal – hal yang dapat menyebabkan
keputihan patologis, tapi umumnya disebabkan oleh infeksi saluran reproduksi.
Infeksi tersebut dapat berasal dari :
a. Jamur
Candida atau Monilia
Keputihan akibat jamur ini akan berwarna putih
susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal yang dominan pada vagina.
Akibatnya, mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Keputihan ini biasanya
dipicu oleh kehamilan, penyakit kencing manis, pemakaian pil KB, dan rendahnya
daya tahan tubuh. Bayi yang baru lahir juga bisa tertular keputihan akibat
jamur Candida ini karena tanpa sengaja tertelan cairan ibunya yang adalah
penderita saat persalinan.
b. Parasit Trichomonas
Vaginalis
Ditularkan terutama lewat hubungan seks sehingga
termasuk salah satu dalam Penyakit Menular Seksual (PMS), namun selain hal itu
juga dapat lewat perlengkapan mandi, atau bibir kloset yang telah
terkontaminasi. Cairan keputihan sangat kental, berbuih, berwarna kuning
atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit ini tidak menyebabkan
gatal, tapi nyeri bila liang vagina ditekan.
c. Bakteri
Gardnella
Sebagian besar wanita yang mengalami infeksi vagina
bakterial tanpa gejala – gejala berarti disebabkan oleh bakteri ini. Keputihan
biasanya encer, berwarna putih keabu-abuan, berair, berbuih, dan berbau
amis (fishy odor). Bau akan lebih menusuk setelah melakukan hubungan
seksual dan menyebabkan darah menstruasi berbau tidak enak. Jika ditemukan
iritasi daerah vagina seperti gatal biasanya bersifat lebih ringan daripada
keputihan yang disebabkan oleh Candida albicans atau Trichomonas
vaginalis.
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan
penyakit kelamin seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma
ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau.
Penyakit ini sering menjangkiti wanita hamil. Sedangkan virus herpes ditularkan
lewat hubungan badan. Gejalanya seperti luka melepuh, terdapat di
sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan terasa panas. Perlu
diwaspadai karena keputihan akibat virus karena virus yang menginfeksi dapat
menjadi salah satu faktor pemicu kanker rahim.
Keputihan akibat infeksi yang
dibiarkan tidak diobati dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
kemandulan. Hal ini dikarenakan infeksi meluas ke rongga rahim, ke saluran
telur dan kemudian sampai ke indung telur dan bisa menyebar sampai ke dalam
rongga panggul.
Berikut Penatalaksanaan
Keputihan
Anamnesa
·
Usia
·
Jumlah
·
Masa
inkubasi/lama terjadinya
·
Paparan
PHS
·
Pemakaian
antibiotik, kortikosteroid
·
Hubungan
dengan menstruasi, ovulasi, kehamilan
·
Antibiotik
vaginal douche
·
Warna
·
Iritasi
: infeksi, benda asing, neoplasma
·
Pruritas
: T. Vaginalis/ C. Albicans
·
Penyakit
sistemik
·
Minum
Pil KB
Pemeriksaan Fisik
·
Inspeksi
kulit perut bawah terutama perinium, anus
·
Inspeksi
rambut pubis
·
Inspeksi
dan palpasi genitalia eksterna
·
Pemeriksaan
spekulum kuntuk vagina dan serviks
·
Pemeriksaan
bimanual pelvis
·
Palpasi pembesaran kelenjar getah bening inguinal dan
femoral
Pemeriksaan Penunjang
·
Nilai
sekresi dinding vagina ( warna, konsistensi, bau )
·
Kertas
indikator pH ( N=4-4.5)
·
Swab
untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10%
·
Kultur
(bila perlu)
·
Pewarna
garam
·
Serologis
sifilis
·
Tes
Pap
Beberapa penanganan keputihan
ü Candida albicans( putih, encerberbintik
banyak, bau apek disertai penyakit sistemik,buang air kecil terasa panas)
·
Medika
mentosa nistatin
·
Klotrimazol
gentin violet 5%
·
Mikazol
krem hidrokortison 0,5%
·
Sumber
infeksi di usus
·
Obati
partner
ü Trichomonas vaginalis(kuning
kehijauan,berbusa, merah sangat banyak, gatal,berbau busuk,nyeri tekan di vulva
dan sekitar
·
Metronidazol
3X250 mg(oral)
·
Pemakaian
kondom
·
Obati
partner
ü Neisseria gonorrhoe
·
Penisilin
prokain(im)4,8 juta unit didahului Probenesit 1 g(oral) ½ jam sebelumnya,atau
·
Ampisilin
3,5 gram oral,atau
·
Tetrasiklin/Eritromisin
4X500mg(10 hari)
3.Penyakit
Menular Seksual ( PMS )
Penyakit kelamin adalah penyakit yang penularannya terutama
melalui hubungan seksual. Cara hubungan kelamin tidak hanya terbatas secara
genio-genital saja,tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano-genital,sehingga
kelainan yang timbul akibat penyakit
kelamin ini tidak terbatas hanya pada daerah genital saja tetapi dapat juga
pada daerah-daerah ekstra-genital.
Meskipun demikian tidak
berarti bahwa semuanya harus melalui hubungan kelamin,tetapi beberapa ada yang dapat juga di tularkan melalui
kontak langsung dengan alat-alat, handuk, termometer, dll.Selain itu penyakit
kelamin ini juga dapat menularkan penyakit kepada bayi dalam kandungan.
Ternyata pada akhir-akhir
ini ditemukan berbagai penyakit lain yang juga dapat timbul akibat hubungan
seksual dan penemuan ini disebabkan oleh:
·
Perbaikan
sarana dan teknik laboratorium
·
Penemuan
beberapa jenis penyakit secara epidemi seperti herpes genitalis dan hepatitis B
·
Penemuan
penyakit yang ada akibatnya pada anak dan ibu juga bahkan dapt menimbulkan
kemandulan
Beberapa ciri PMS sebagai berikut :
·
Penularan
penyakit tidak selalu harus melalui hubungan seksual
·
Penyakit
dapat terjadi pada orang-orang yang belum pernah melakukan hubungan seksual
atau orang-orang yang tidak promiskus
·
Sebagian
penderita adalah akibat korban keadaan di luar kemampuan mereka,dalam arti
mereka sudah berusaha sepenuhnya untuk tidak mendapat penyakit tetapi kenyataan
masih terjangkit juga.
Usaha penanggulangan dan penyuluhan
Sampai saat
ini penyakit kelamin tetap merupakan penyakit yang sukar di tanggulangi,karena
dalam penanggulangan penyakit kelamin ada beberapa segi yang perlu perhatian :
1.
Segi
medis
2.
Segi
epidemiologik
3.
Segi
sosial, ekonomi, dan budaya
Secara medis penanganannya PMS secara
komprehensif mencakup :
·
Diaknosis
yang tepat
·
Pengobatan
yang efektif
·
Konseling
kepada pasien, dalam rangka memberikan KIE ( komunikasi, informasi, dan edukasi
) penyakitnya pentingnya mematuhi
pengobatan upaya mencegah penularan dll
·
Penanganan
pasangn seksualnya
Segi-segi lain dalam
penanggulangan PMS ini saling berkaitan, sehingga harus di lakukan dengan
kerjasama secara lintas sektoral.
Beberapa
macam penyakit menular seksual( PMS )
·
Gonorea
·
Sifilis
·
Chlamydia
trachomatis
·
Herpes
simpleks
·
AIDS
·
Mikoplasma
hominis
·
Hepatitis
infeksiosa
·
Kondiloma
akuminata
·
Kandidiasis
4. Infeksi
Saluran Kencing ( ISK )
Infeksi saluran kencing adalah
infeksi pada saluran kencing karena mikroorganisme. Paling sering disebabkan
oleh E.Coli sebuah kuman pathogen yang hidup didaerah usus besar.
ISK atau
infeksi saluran kencing secara klinik timbul sebagai ISK bagian bawah dan ISK
bagian atas. ISK bagian bawah adalah ISK yang paling sering terjadi yang
disebut “ urethritis atau cystitis. Ada dua jenis penyakit ISK, yaitu
ISK bagian atas dan ISK bagian bawah. ISK bagian bawah dinamakan sistitis. Pada
ISK bagian atas kuman menyebar lewat saluran kencing, ginjal, dan bahkan
seluruh tubuh. Sehingga dampak lanjutannya penderita akan mengalami infeksi
ginjal dan urosepsis. Itu sebabnya penyakit ini sama sekali tak boleh dianggap
remeh.
ISK
merupakan gangguan pada saluran kemih yang disebabkan adanya sumbatan.
Biasanya, yang menyumbat itu adalah batu berbentuk kristal yang menghambat
keluarnya air seni melalui saluran kemih, sehingga jika sedang buang air kecil
terasa sulit dan sakit. Tapi, bila saat buang air seni
disertai dengan darah, itu petanda saluran kemih anda sudah terinfeksi.
Jenis batu yang
dapat mengendap dalam ginjal dan saluran kemih sangat beragam, di antaranya yaitu
batu kalsium oksalat, dan batu kalsium karbonat yang mengandung kapur, batu
asam urat dan systin yang tidak mengandung kapur, namun pada umumnya terdiri
atas campuran berbagai jenis komponen tersebut. Batu ginjal bervariasi
ukurannya dan dapat bersifat tunggal ataupun ganda.
Penyebab
timbulnya batu tersebut disebabkan oleh berbagai hal, antara lain terlalu lama
menahan buang air kecil sehingga air seni menjadi pekat, dan kurang banyak
meminum air putih. Bahkan, terlalu banyak mengkonsumsi soda, kopi manis, teh
kental, vitamin C dosis tinggi dan susu, juga dikategorikan termasuk sebagai
pemicu terjadinya batu ginjal.
Selain itu,
faktor lainnya yang turut memicu terbentuknya batu di dalam ginjal dan saluran
kemih bila banyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung asam urat seperti
emping melinjo, jeroan, bayam, maka air kemihnya akan lebih banyak mengandung
asam urat sehingga risiko terbentuknya batu asam urat dalamginjal dan saluran
kemih pun meningkat.
Mengapa
wanita lebih sering terkena ISK ini?
- Wanita lebih sering terkena ISK karena saluran urethra atau saluran kencing wanita lebih pendek dibanding pria. Ini menyebabkan bakteri lebih mudah masuk ke kandung kemih karena urethra (saluran kencing) lebih dekat ke sumber bakteri seperti daerah anus.
- Pada wanita dengan seksualitias yang aktif, terdapat factor predisposisi lainnnya untuk berkembang menjadi ISK. Seperti; Penggunakan kontrasepsi diafragma (kondom wanita); Metode seksual yang dilakukan.
- Pada wanita hamil, dapat lebih sering terkena ISK karena adanya perubahan hormonal dan perubahan dari posisi saluran kencing selama kehamilan..
- Insiden ISK meningkat pada wanita dengan bertambahnya usia
- ISK disebabkan karena perempuan tersebut kurang menjaga kebersihan organ intimnya sehingga menjadi tempat berkembang biak yang sangat baik bagi kuman dan bakteri.
- Salah satu penyebab yang selama ini kurang mendapat perhatian adalah penggunaan toilet umum secara sembarangan!
Gejala dari
ISK ini seperti:
- Rasa nyeri sewaktu buang air kecil
- Kencing keluar sedikit-sedikit
- Sering kencing atau sulit menahan kencing
- Nyeri tekan perut bagian bawah
- Air kencing tampak bewarna keruh dan / atau berbau
- Panas, mual atau muntah.
- Sakit dan nyeri menggigit di perut bagian bawah, di atas tulang kemaluan..
- Anyang-anyangan atau rasa masih ingin kencing lagi. Meski sudah dicoba untuk berkemih namun tidak ada air kemih yang keluar.
- Kondisi parah akan disertai demam.
- Pada beberapa kasus, mungkin terlihat sedikit darah pada air seninya yang baunya sangat menyengat.
Faktor Resiko
- Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing.
- Cara cebok yang salah, yaitu dari belakang ke depan. Cara cebok seperti ini sama saja menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing.
- Suka menahan kencing. Kebiasaan ini memungkinkan kuman masuk ke dalam saluran kencing. Hal ini karena uretra perempuan yang pendek.
- Tidak kencing sebelum melakukan hubungan seks. Biasanya hal ini banyak terjadi pada pasangan yang baru menikah, karena itu disebut honeymooners cystitis.
- Memiliki riwayat penyakit kelamin.
- Memiliki riwayat penyakit batu di daerah saluran kencing.
Beberapa tips untuk Mencegah ISK atau Infeksi Saluran Kencing;
- Minum cukup air hal ini adalah untuk mengencerkan konsentrasi baktri didalam kandung kemih. Seperti kita tahu kebutuhan cairan tubuh kita sekitar 2 lt perhari.
- Jangan menahan kencing. Menahan kencing hanya akan membuat bakteri berkembang.
- Pakailah celana dalam dari bahan koton untuk menjaga area tersebut kering.
- Hindari memakai celana yang terlalu ketat yang akan membuat panas dan basah/berkeringat, membuat area tersebut mudah untuk ditumbuhi bakteri.
- Untuk wanita cara membersihkan kemaluan adalah mulai dari depan ke arah belakang, ini untuk mengurangi masuknya bakteri dari daerah anus ke area saluran kencing.
- Seksualitas, Minumlah segelas air sebelum melakukan hubungan seks dan buang air kecil sebelum dan sesudah hubungan seksual.
- Jika masalah penyebabnya adalah diafragma kontrasepsi maka coba untuk mengantinya dengan metode kontrasepsi yang lain.
- Hindari mandi berendam. Mandi dengan shower atau siraman lebih baik daripada berendam.
- Minumlah banyak cairan (dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih sehari).
- Segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual.
- Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar kotoran dari dubur tidak masuk ke dalam saluran kemih.
- Periksakan air seni secara rutin selama kehamilan. Dengan pemeriksaan tersebut akan dapat segera diketahui apakah Anda terinfeksi atau tidak.
- Jangan terlalu lama menahan keinginan buang air kecil
Solusi
Agar perempuan terhindar dari penyakit ini, berikut
ini solusinya:
- Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kencing.
- Setiap buang air seni, bersihkanlah dari depan ke belakang. Hal ini akan mengurangi kemungkinan bakteri masuk ke saluran urin dari rektum
- Membersihkan organ intim dengan sabun khusus yang memiliki pH balanced (seimbang) sebab membersihkan dengan air saja tidak cukup bersih.
- Buang air seni sesering mungkin (setiap 3 jam) untuk mengosongkan kandung kemih dan jangan menunda membuang air seni, karena perbuatan ini justru merupakan penyebab terbesar dari ISK; Buang air seni sesudah hubungan kelamin, hal ini membantu menghindari saluran urin dari bakteri.
- Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak menyentuh langsung permukaan toilet dan lebih higienis. Jika terpaksa menggunakan toilet duduk, sebelum menggunakannya sebaiknya bersihkan dulu pinggiran atau dudukan toilet. Toilet-toilet umum yang baik biasanya sudah menyediakan tisu dan cairan pembersih dudukan toilet.
- Jangan cebok di toilet umum dari air yang ditampung di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.
- Ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila tidak diganti, bakteri akan berkembang biak secara cepat dalam pakaian dalam. Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar tidak lembab.